Rabu, 17 Maret 2010

Ilmuwan menemukan species baru di Indonesia

Sebuah tim ilmuwan internasional telah menemukan species baru ikan dan serangga, termasuk kecoak monster yang hidup di gua-gua di gugus kepulauan terpencil di Kalimantan Timur.

Dipimpin oleh organisasi dari Amerika, The Nature Conservancy, tim ini mengatakan lokasi penemuan terancam oleh kerusakan lingkungan dan meminta perhatian pemerintah secepatnya.

"Hanya dalam lima minggu saja tim ekspedisi telah menemukan begitu banyak species yang tidak ada dalam perbendaharaan sebelumnya. Siapa tahu apa lagi yang akan kita temukan nanti?" kata Scott Stanley, manager dari program konservasi untuk Kalimantan Timur.
"Apabila pemerintah tidak melindungi alam ini bisa jadi sekitar selusin species telah terlanjur hilang tanpa kita tahu kalau species itu pernah ada".

Tim ini mensurvei empat gua di Sangkulirang yang mungkin adalah tempat terbesar bagi satwa endemik di Kalimantan. Dari penemuan ini juga terdapat "kepiting mikro" dan serangga raksasa pemakan daun, beberapa species ikan, dua species siput dan sejumlah species tanaman baru.

"Hasil ini menunjukkan perlunya perlindungan pulau ini dari penebangan, pertambangan dan kebakaran hutan", kata Stanley.

Asteroid mungkin akan menabrak Bumi pada tahun 2029


Home arrow Berita Sains arrow Berita Terdahulu arrow Asteroid mungkin akan menabrak Bumi pada tahun 2029
Asteroid mungkin akan menabrak Bumi pada tahun 2029 PDF Cetak E-mail
Ditulis Oleh Administrator
Sunday, 12 August 2007

Kemungkinannya satu berbanding 300 kalau asteroid berukuran 400 meter ini akan menabrak Bumi pada tahun 2029 tetapi mungkin saja meleset apabila para ilmuwan berhasil mendapatkan data tambahan tentang orbitnya.

Hingga saat ini asteroid yang bernama Asteroid 2004 MN4 ini agak susah diamati. "Dengan Skala Kekuatan Tabrakan Torino yang digunakan oleh para ahli astronomi tentang kemungkinan tabrakan dengan Bumi, asteroid ini memperoleh nilai 2 dari 10", kata Donald Yeomans manager dari program Objek Dekat dengan Bumi bagian dari Laboratorium sistem propulsi NASA di Pasadena.
Tetapi tidak ada satupun asteroid yang pernah memperoleh nilai lebih daripada satu.

Pada hari Jumat, 13 April 2029, "kita belum dapat memperkirakannya", kata Yeoman lagi.

Asteroid ini ditemukan pertama kalinya pada bulan Juni dan kelihatan lagi pada bulan ini.

Apabila asteroid ini menabrak Bumi di laut akan menimbulkan tsunami sedangkan di daratan akan menyebabkan kerusakan besar. Dari ukurannya berpotensi menimbulkan ledakan 600 megaton.

Menurut Yeoman hingga saat ini asteroid yang memerlukan waktu kurang dari satu tahun untuk berevolusi mengelilingi Matahari ini telah diamati dari 40 tempat di muka Bumi. Pertama kalinua di Observatorium Kitt Peak dan bulan ini dari Australia dan Selandia Baru.

Koneksi Otak Melemah Ketika Tidur

Sebagian besar orang berdasar pengalamannya menyadari bahwa otak tidak dapat menyerap informasi lagi ketika terbangun sampai larut malam atau dalam waktu yang lama. Dan tidur selama beberapa jam akan menyegarkan otak kembali.

Penelitian baru oleh Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat University of Wisconsin mengklarifikasi fenomena ini, mendukung gagasan bahwa tidur memainkan peran penting pada kemampuan otak dalam beradaptasi terhadap lingkungan. Kemampuan tersebut diebut plastisitas yang merupakan inti penelitian mereka.

Seperti yang dilaporkan pada versi online Nature Neuroscience, terbitan 20 Januari 2008, peneliti dari UW-Madison menunjukkan beberapa bukti bahwa sinapsis (sel saraf yang berhubungan dengan plastisitas otak) sangat kuat ketika tikus terbangun dan lemah ketika mereka tidur.

Penemuan baru ini menegaskan hipotesa dari peneliti UW-Madison tentang peranan dari tidur. Mereka percaya bahwa ketika manusia tidur sinapsis memperkecil diri dan bersiap untuk hari yang baru dan masa belajar dan penguatan sinapsis berikutnya.

Otak manusia menghabiskan 80 persen energinya pada aktivitas sinaptik, dengan secara konstan menambah dan memperkuat koneksi untuk merespon semua jenis rangsangan, seperti dijelaskan oleh Chiara Cirelli, kepala penelitian yang juga professor psikiatri.

Mengingat bahwa terdapat ribuan sinapsis pada setiap neuron yang berjumlah jutaan pada otak manusia, maka pengeluaran energi ini sangatlah besar dan tidak dapat ditopang. "Kita memerlukan masa offline, dimana kita tidak terekspos terhadap lingkungan, sehingga sinapsis tak bekerja, kita percaya bahwa itulah alasan manusia dan semua makhluk hidup tidur. Tanpa tidur, otak akan mencapai titik jenuhnya sehingga mengurangi energi, kemampuan menyimpan dan kemampuan belajar dari otak.” sebut Cirelli.

Untuk menguji teori ini, peneliti menggunakan elektrofisiologi dan molekuler pada tikus dan mengevaluasi penguatan dan pelemahan sinapsis ketika tikus tidur maupun bangun. Kemudian diambil potongan otak tikus untuk mengukur jumlah reseptor atau pengikat yang bergerak ke sinapsis. "Penelitian terakhir menunjukkan ketika aktivitas sinaptik meningkat, jumlah reseptor glutamatergic yang masuk ke sinapsis meningkat dan membuat sinapsis lebih besar dan kuat," jelas Cirelli. Kelompok ini terkejut ketika menemukan bahwa tikus mengalami kenaikan reseptor 50% ketika bangun daripada saat tikus tidur.

Pada percobaan molekuler, peneliti memeriksa jumlah reseptor yang mengalami fosforilasi, indikasi lain yang menunjukkan penguatan sinaptik. Mereka menemukan bahwa tingkat fosforilasi jauh lebih tinggi pada saat tikus bangun. Hasil yang sama ditunjukkan ketika mereka mengukur enzim lain yang biasanya aktif saat penguatan sinaptik.

Untuk memperkuat argument mereka, Cirelli dan koleganya juga melakukan pengujian pada tikus hidup untuk mengevaluasi sinyal listrik yang merefleksikan perubahan sinaptik pada waktu berbeda. Hal ini meliputi merangsang salah satu sisi otak tikus dengan elektroda dan mengukur respon yang ditimbulkan yang setara dengan EEG di sisi lainnya.

Penelitian kembali menunjukkan bahwa untuk tingkat rangsangan yang sama, respon ketika bangun lebih kuat daripada saat tikus tidur, mengindikasikan bahwa sinapsis pasti menjadi lebih kuat ketika bangun. "Dengan mengambil hasil pengukuran molekuler dan elektrofisiologi sangat sesuai dengan ide bahwa sirkuit otak manusia semakin kuat secara progresif ketika bangun dan tidur membantu kalibrasi ulang otak pada garis topangan dasar,” jelas Cirelli.

Teori yang dikembangkan Chiara Cirelli bersama Dr. Giulio Tononi, disebut hipotesa sinaptis homeostatis, berlawanan dengan banyak teori peneliti lain tentang pengaruh tidur terhadap pembelajaran. Ide paling popular saat ini adalah ketika tidur sinapsis bekerja keras mengulang dan mengkonsolidasi informasi yang didapat sebelumnya, sebut Cirelli. "Itu berbeda dengan pemikiran kami," sebut Cirelli. "Kami percaya bahwa belajar hanya terjadi ketika manusia bangun, dan fungsi utama dari tidur adalah menjaga otak manusia dan semua sinapsisnya efisien”

penelitian sains

Biofuel: Penggunaaan Jamur Meningkatkan Proses Pengolahan Jagung ke Etanol

Menumbuhkan jamur dari sisa produksi etanol bisa menghemat energi, mendaur lebih banyak air dan meningkatkan pakan ternak yang merupakan bagian dari produksi bahan bakar, menurut tim peneliti dari Universitas Iowa State dan Universitas Hawaii.

“Proses ini akan mengubah produksi etanol pada tumbuhan yang sangat kering sehingga biaya energinya bisa dikurangi hingga sepertiganya”, kata Hans van Leeuwen, seorang profesor sipil, teknik konstruksi dan lingkungan dan pemimpin proyek penelitian tersebut.

Van Leeuwen dan peneliti lainya mengembangkan teknologi ini -- Anthony L. Pometto III , seorang profesor nutrisi manusia dan sains makanan; Mary Rasmussen, seorang mahasiswa S1 teknik lingkungan dan teknologi sumber energi biologi, dan Samir Khanal, seorang asisten riset profesor Iowa State di bidang biosains molekular dan tenik biologi di Universitas Hawai, yang baru-baru ini memenangkan hadiah utama tahun 2008 untuk peneliti tingkat universitas dari American Academy of Environmental Engineers untuk proyek ini.

“ Pemilihan pemenang penghargaan ini dipilih oleh panel independen yang terdiri dari para ahli yang memiliki pengetahuan luas tentang tantangan modern dalam masalah kehidupan manusia dan proteksi lingkungan,” demikian pernyataan akademi.”… Inovasi dan performa mereka menggambarkan peran penting insinyur lingkungan untuk planet yang sehat.

Proyek Iowa State difokuskan pada penggunaan jamur untuk membersihkan dan mengembangkan proses produksi etanol kering. Proses ini mengeringkan biji jagung dan menambah air dan enzim. Enzim ini mengubah tepung menjadi gula. Gula kemudian difermentasi dengan ragi menghasilkan etanol.

Bahan bakar diambil dengan distilasi, tapi ada sisa 6 galon per galon yangg diproduksi. Sisa itu terdiri dari bahan padat dan organik lain. Bahan padat itu dihilangkan dengan sentrifugasi dan dikeringkan menjadi pakan ternak

Sisa cairan ini, masih mengandung sedikit padatan, sejenis larutan organik dari jagung dan fermentasi sama halnya juga enzim. Karena larutan dan padatan dapat bercampur pada produksi etanol, hanya 50 % dari sisa cairan ini yang bisa didaur ulang kembali pada produksi etanol. Sisa dari evaporasi dan penyulingan menghasilkan hasil penyulingan kering yang dapat larut.

Para peneliti menambahkan jamur, Rhizopus microsporus ke sisa cairan dan menemukan jamur tersebut tumbuh. Jamur memindahkan hampir 80 % dari material organik dan semua padatan dalam cairan itu, membuat air dan enzim dalam cairan dapat didaur ulang untuk produksi.

Jamur juga bisa dipanen. Jamur merupakan makanan yang kaya akan protein, khususnya asam amino dan nutrisi lainya. Jamur bisa dikeringkan dan dijual sebagai stok makanan suplemen. Atau jamur juga bisa disuling dengan pengeringan yang sangat tinggi, sehingga menaikkan kualitasnya sebagai stok makanan suplemen dan membuatnya lebih cocok untuk makanan babi dan ayam.

Van Leeuwen menyebutkan hal ini bisa menolong produsen etanol Amerika dari biaya dan energi produksi yang tinggi pada tingkat produksi saat ini, yaitu:

Menghapuskan keperluan untuk menguapkan cairan akan menghemat biaya produksi etanol hingga $800 juta setahun.

Membiarkan lebih banyak pendaur-ulangan air akan mengurangi konsumsi air industri sebanyak 10 milyar galon per tahun. Sehingga produsen dapat mendaur ulang enzim-enzim di dalam cairan, dan menghemat sekitar $60 juta per tahun.

Menambahkan nilai dan bahan gizi ke pakan ternak yang dihasilkan oleh produksi etanol akan menumbuhkan pemasaran pakan ternak sekitar $400 juta per tahun.

Dan proses penelitian terhadap jamur meningkatkan keseimbangan energi tehadap produksi etanol dengan mengurangi energi masukan sehingga diperoleh lebih banyak energi.

Van Leeuwen juga memperkirakan bahwa akan membutuhkan biaya investasi $11 juta untuk awal penggunaan proses-proses dalam produksi etanol ini yang akan menghasilkan 100 juta galon bahan bakar per tahun. Tetapi, ia menyebutkan bahwa penghematan-penghematan dana yang disebutkan tadi baru bisa menutup investasi awal dalam waktu sekitar enam bulan.

Proyek riset Iowa State ini didukung oleh bantuan dana sebesar $78.806 dari Grow Iowa Values Fund, suatu program pembangunan ekonomi negara bagian, dan $80,000 dari Departemen Pertanian Amerika Serikat melalui Iowa Biotechnology Byproducts Consortium.

Peneliti-peneliti telah mengajukan hak paten di bidang teknologi dan sedang mencari investor-investor untuk mengkomersilkan penemuan tersebut. Dan selagi proses itu perlu dibuat terjamin pada skala yang lebih besar, ada harapan yang tinggi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dari produksi etanol. "Kita akan menghemat biaya dan energi produsen-produsen etanol," kata Pometto. "Itulah garis dasar." SciencDaily

ziddu